Minggu, 28 Oktober 2012

SISTEM PENDINGINAN MOTOR


Sistem Pendinginan Motor
1.       Tujuan
·         Membedakan sistem pendingin udara dan sistem pendingin air.
·         Mampu menjelaskan keuntungan dan kelemahan sistem pendingin udara.
2.       Alat dan Bahan
·         Sepeda Motor.
3.       Langkah Kerja
-          Pada sistem pendingin motor umumnya yang digunakan adalah sistem pendingin udara tapi tidak jarang juga sekarang banyak ditemui motor dengan sistem pendingin air.
-          Yang akan saya bahas kali ini adalah sistem pendingin udara pada motor. Sistem pendingin diperlukan untuk melepas panas yang diserap oleh bagian-bagian mesin itu sendiri. Perlu diketahui bahwa panas yang dihasilkan pembakaran dalam mesin kira-kira hanya 25% yang diubah menjadi tenaga gerak, 45% hilang bersama gas buang, dan kurang lebih 30% diserap oleh bagian-bagian mesin itu sendiri. Panas yang diserap oleh mesin inilah yang harus dibuang untuk menghindari overheating.

sistem pendinginan luar
sistem pendinginan dalam
-          Adapun untuk memperoleh pendinginan ada dengan cara pendinginan dalam dan pendinginan luar. Pada pendinginan dalam yaitu melalui penguapan bahan bakar didalam silinder. Sedangkan sistem pendinginan luar pada motor menggunakan cara radiasi, yaitu panas motor dipindahkan ke udara luar secara langsung. Perpindahan panas ini menggunakan media sirip-sirip yang ada di mesin, teorinya semakin tipis dan luas sirip-sirip maka perpindahan panas akan semakin cepat.
-          Keuntungan sistem pendingin udara:
·         Konstruksi lebih sederhana.
·         Biaya produksi relatif murah.
·         Perawatan nyaris tidak ada.
-          Kerugian pada sistem pendingin udara:
·         Pendinginan tidak merata.
·         Suara motor keras karena getaran sirip-sirip.
4.       Kesimpulan
Tujuan dari materi ini yaitu agar mampu membedakan sistem pendingin udara dan sistem pendingin air. Pada sistem udara biasanya terdapat sirip-sirip pada mesin yang digunakan sebagai media pelepas panas, akan tetapi sistem ini mempunyai kelemahan pendinginan yang tidak merata dan suara motor yang keras disamping perawatannya yang nyaris tidak ada.

Jumat, 26 Oktober 2012

MENYETEL KEKENCANGAN TALI KIPAS


1.       Tujuan
·         Agar dapat mengetahui cara  penyetelan tali kipas yang benar.
·         Mengetahui kualitas dari sebuah tali kipas dan kapan harus diganti.
2.       Alat dan Bahan
Alat        :               -Kunci 12 dua buah
                                -Kunci T
Bahan   :               - Engine Stand
3.       Langkah Kerja
a.       Untuk mengeluarkan tali kipas, hal pertama yang harus dilakukan adalah  mengendorkan baut pemegang alternator (bawah), jika macet gunakan kunci 12 dua buah untuk mengendorkannya.
b.      Kemudian diikuti dengan mengendorkan baut penyetel alternator (atas), sama seperti ketika mengendorkan baut pemegang alternator, jika macet gunakan kunci 12 dua buah.
c.       Setelah di kendorkan, lepas tali kipas secara perlahan dan keluarkan dari engine.
d.      Langkah berikutnya adalah memeriksa kualitas dari tali kipas itu sendiri. Caranya tekuk tali kipas secara menyeluruh selagi di cek apakah ada bagian dari tali kipas yang retak. Setelah itu balik tali kipas untuk mengecek retakan yang ada di tali kipas bagian dalam. Jika ada retakan, tali kipas harus segera diganti. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu tali yang retak tersebut akan mengalami putus saat digunakan.
e.      Jika sudah selesai di periksa, pasang kembali tali kipas tersebut pada tempatnya semula. Untuk mempermudah pemasangan, gunakan kunci T diantara alternator dan mesin kemudian tarik ke bawah sehingga tali tersebut menegang dan kencangkan baut pemegang alternator serta baut penyetel alternator.
f.        Jika sudah terpasang, periksa kekencangan tali kipas dengan spring scale kemudian ditarik dengan gaya 10 kg, sabuk kipas yang baik akan merenggang antara 6-11 mm.
4.       Kesimpulan
Fungsi dari tali kipas ini sangatlah penting, apabila tali kipas terpasang terlalu kendor, secara otomatis putaran antara poros engkol, pompa air, dan alternator tidak sama. Ini berarti ada putaran yang hilang dan akan mengganggu stabilitas dari kinerja mesin itu sendiri.
Jika tali yang terpasang terlalu kencang, kemungkinan bantalan atau laher akan rusak dan memperpendek usia dari komponen yang bersangkutan. Ini dikarenakan bantalan menerima beban lebih dari beban yang bisa ditahan dalam keadaan normal.